Butuh Obat-Obatan? Intip dan Perhitungkan Kelebihan dan Kekurangan 3 Tempat Hunting Obat di Sekitar Apartemen Berikut!

blister-1992426_1920
Sumber: stux

Telah sejak lama obat-obatan diidentikkan dengan orang sakit. Peran obat yang seharusnya digunakan untuk meringankan gejala atau penyakit telah bergeser menjadi tempat bergantung untuk pemulihan rasa sakit. Ada juga beberapa orang yang membutuhkan obat, sekalipun mereka tidak sakit.

Kebutuhan obat-obatan ini telah sedemikian vitalnya sehingga penghuni apartemen pun banyak yang mencarinya. Hal ini terjadi khususnya pada apartemen mewah yang menawarkan fasilitas serta akses mudah ke berbagai tempat, di mana banyak penghuni apartemennya mengonsumsi obat.

Di saat yang sama, banyaknya akses dan fasilitas apartemen dapat membingungkan orang mengenai pencarian kebutuhan obat-obatan. Karena itu, artikel ini akan memberikan gambaran mengenai kelebihan dan kekurangan dari 3 tempat pemenuhan kebutuhan obat-obatan yang sering dikunjungi, sebagai berikut:

1. Institusi Kesehatan

x-ray-of-the-jaw-2416944_1920
Sumber: AlarconBenthos

Institusi kesehatan tidak terbatas hanya pada rumah sakit saja, namun juga mencakup tempat-tempat lain yang mirip seperti puskesmas, klinik, atau tempat bidan. Biasanya institusi-institusi kesehatan semacam ini memiliki tempat penjualan obatnya sendiri, di mana tempat ini ditangani langsung oleh apoteker setempat.

Karena penanganannya langsung dari apoteker institusi, maka keabsahan obatnya tidak perlu diragukan lagi. Selain itu, apoteker institusi biasanya lebih mengerti mengenai resep yang diresepkan rumah sakit, sehingga kebutuhan kita tentang obat resep akan lebih dapat terjawab apabila membeli lewat institusi kesehatan yang sudah punya apoteker resmi.

Kelemahannya, pembelian obat di institusi kesehatan tidak dapat dilakukan secara sembarangan, karena kita harus terlebih dahulu berobat atau berkonsultasi dengan dokter di institusi tersebut. Selain itu, menurut pengalaman saya, jenis obat yang tersedia umumnya hanya pil atau tablet dan sirup dengan jumlah yang kecil.

2. Pusat Perbelanjaan “Mini”

22789553212_2c9b86a481_k
Sumber: baka_neko_baka

Pusat perbelanjaan “mini” mencakup minimarket seperti Alfamart, Alfamidi, Indomaret, atau Ceriamart dan toko obat kecil seperti Guardian atau Watsons. Pusat perbelanjaan “mini” semacam ini sering dijadikan alternatif bagi penghuni apartemen yang membutuhkan obat, khususnya bila kebutuhannya mendesak.

Kini, tidak usah berjalan terlalu jauh dari kompleks apartemen bila ingin membeli obat di pusat perbelanjaan “mini”, karena pusat-pusat perbelanjaan berukuran kecil semacam ini sering kita jumpai di mana-mana. Yang lebih greget, beberapa apartemen memiliki pusat perbelanjaan “mini”, sehingga kita mudah menjangkaunya.

Kelebihan lain dari membeli obat di pusat perbelanjaan “mini” semacam ini adalah kita dapat langsung membeli tanpa harus disertai resep dokter. Kalaupun perlu, mungkin hanya resep sederhana yang dibutuhkan. Sesudah itu, kebutuhan obat-obatan kita pun dengan cepat dapat ditangani.

Kekurangannya, seringkali obat-obatan yang ada pada pusat perbelanjaan “mini” ini hanya mencakup obat-obatan ringan saja semacam minyak kayu putih, vitamin, dan sejenisnya, sehingga pusat perbelanjaan “mini” kurang tepat untuk membelikan obat pasien berpenyakit berat.

3. Tenant Food Court

pot-609778_1920
Sumber: Hans

Hayo, yang tinggal di apartemen yang dekat dengan mal (Benson Tower, mungkin?), pasti sering mengunjungi food court. Sebagaimana kita ketahui bersama, food court hampir selalu ada di setiap mal, berukuran besar dan lebar, dan terdiri atas tenant-tenant yang menjual makanan haujek nan murah.

Kendati sering menjadi “pelarian” win-win solution atas makanan a la mal yang identik dengan harga mahal, siapa sangka, ternyata food court dengan tenant-tenant-nya menjadi salah satu pusat pembelian obat-obatan yang sering penghuni apartemen datangi?

Siapa sangka pula, makanan yang biasa kita makan di food court ternyata merupakan obat atas penyakit, lho! Karena saat ini banyak tenant food court yang menyediakan berbagai macam hidangan organik yang sehat, maka food court dapat menjadi alternatif pencarian obat-obatan alami tanpa kuatir akan efek samping. Kalau mau yang obat pun juga ada, karena beberapa tenant menjual obat-obatan tradisional alami semacam jamu tradisional dan Lo Han Kuo.

Mungkin, satu-satunya kekurangan dari mencari obat-obatan di tenant food court adalah kepekaan kita sendiri. Banyak di antara kita yang masih tidak sadar kalau tenant food court dapat menjadi tempat mencari obat. Hal ini wajar, mengingat kita lebih sering mendengar soal obat-obatan kimiawi yang diresepkan dibandingkan dengan obat-obatan alami yang dijamin tidak akan mencemari lingkungan.

***

Jadi, dari kelebihan dan kekurangan yang sudah saya paparkan pada 3 tempat pemenuhan kebutuhan obat-obatan di atas, mana yang menjadi pilihan Anda? Akhir kata, selamat hunting obat di tempat-tempat sekitar apartemen dan semoga perburuan obat Anda menyenangkan!

Leave a Reply