Tidak Sembarangan Menaruh Kipas Angin di Apartemen, Ini Dia Daftar Aturan Mainnya

air-2260_1920
Sumber: PublicDomainPictures

Okelah, alat satu ini mungkin alat pendingin yang terdengar outdated. Namun, siapa sangka, penghuni apartemen masa kini pun masih banyak yang menggunakannya. Sebagaimana dilansir pada artikel sebelumnya mengenai pendingin dalam apartemen, kipas angin dapat dijadikan alternatif untuk AC yang rusak.

Di saat yang sama, keberadaan artikel ini tujuannya untuk melengkapi artikel sebelumnya yang membahas cara menggunakan kipas angin secara umum. Alasannya, meskipun cara sudah digunakan secara tepat, pendingin alternatif satu ini tidak akan terlalu bermanfaat apabila cara penempatannya tidak tepat.

Tentunya, penempatan pada kamar tidur merupakan penempatan yang baik. Namun, bagaimana dengan aturan-aturan penempatan yang harus diperhatikan, seperti tinggi-rendahnya peletakan, ruangan yang bisa ditempati, atau batasan penggunaannya?

Pertanyaan tersebut akan terjawab pada ulasan peraturan yang perlu diperhatikan dalam menaruh kipas angin pada ruangan apartemen berikut ini:

1. Perhatikan Aturan Penyesuaian Tinggi-Rendahnya Peletakan

white-926202_1920
Sumber: StockSnap

Kendati ukurannya kecil, alternatif pendingin apartemen ini harus diperhatikan dari berbagai macam segi agar dapat berfungsi sebagai pendingin ruangan dalam apartemen. Segi pertama yang hendak kita lihat bersama-sama adalah segi tinggi-rendahnya peletakan.

Secara umum, peletakan kipas angin di tempat tinggi adalah peletakan yang menempelkan kipas ke bagian yang tinggi dalam sebuah ruangan, seperti di sudut langit-langit dinding dan sekitarnya. Sementara itu, peletakan rendah adalah sedekat mungkin dengan lantai. Pertimbangan tinggi-rendahnya peletakan mengacu pada ukuran kipas angin dan padatnya aktivitas penghuni apartemen dalam ruangan tersebut.

Ukuran kipas angin yang besar atau lebar akan lebih baik apabila ditaruh di tempat yang lebih tinggi. Setidaknya, hal ini tidak akan banyak mengganggu penghuni yang beraktivitas di sekitar ruangan apartemen. Sebaliknya, kipas yang berukuran lebih kecil akan lebih baik apabila ditaruh di daerah rendah yang dekat dengan lantai.

Apapun ukurannya, hindari menaruh kipas di tengah-tengah ruangan. Selain menghambat kegiatan, kipas angin juga berpotensi menjadi pengganggu pandangan karena semua orang akan fokus melihat kipasnya.

2. Ruang Lain yang Dapat Ditempati

ceiling-fan-571307_1920
Sumber: stux

Terlepas dari citranya sebagai alat pendingin yang sedikit outdated, kipas angin memiliki banyak fleksibilitas untuk diaplikasikan pada ruangan dalam apartemen. Tidak hanya terbatas pada tempat tidur saja, melainkan juga dapat diterapkan pada ruangan-ruangan lain dalam apartemen.

Ruang makan merupakan salah satu ruang di mana kita dapat menaruh banyak kipas di dalamnya, terutama apabila ruang makan apartemen memiliki sirkulasi udara yang rendah. Hal ini dimaksudkan untuk mengusir “hama rumah-an” yang kerap mendatangi ruang makan, seperti nyamuk atau lalat.

Selain ruang makan, dapur juga perlu ditambahi dengan kipas angin. Dengan menambahi dapur dengan kipas, maka bukan hanya dapur terhindar dari hama, namun juga menjadi lebih sejuk. Hal ini terutama berlaku untuk dapur yang tembok maupun perlengkapannya terbuat dari material yang “lemah” seperti keramik pada umumnya.

Dalam beberapa situasi, pendingin satu ini juga tidak dilarang untuk memasuki ruang tamu atau ruang baca. Kedua ruangan ini adalah ruangan yang sering padat penghuni, dan tidak jarang menyebabkan polusi apabila hanya mengandalkan satu macam pendingin. Karena itu, kehadiran kipas angin sebagai pendingin “tambahan” amat diperlukan.

3. Batasan Penggunaan

wall-1801952_1920
Sumber: matuska

Meskipun kipas angin dapat menjadi salah satu jenis pendingin dalam apartemen yang mujarab, bukan berarti tidak ada batasan penggunaannya. Faktor-faktor di bawah ini perlu Anda perhatikan dalam menggunakan pendingin alternatif yang “dewa” ini.

Pertama, jauhkan kipas angin dari jangkauan anak kecil. Semakin mendekati nol usia si kecil, semakin Anda harus menjauhkannya dari jangkauan si kecil. Hal ini disebabkan karena natur anak kecil yang suka penasaran dan bermain hingga terkadang merugikan dirinya, sehingga kita tidak tahu kapan kecelakaan karena kipas angin terjadi pada mereka.

Kedua, hindari terlalu banyak menempatkan pendingin satu ini pada ruangan apartemen yang ada. Sekalipun jenis ruangannya tidak terbatas pada kamar tidur, kita perlu memperhitungkan tagihan listrik yang mungkin menghampiri kita. Kalau kita memasang kipas angin yang berteknologi tinggi dan jarang ada di pasaran, maka tagihannya dikhawatirkan akan semakin membengkak.

Ketiga, sebagaimana AC apartemen, kita perlu senantiasa memantau kapan kipas angin menjadi kotor atau berdebu. Tidak seharusnya kita membiarkannya kotor atau berdebu dalam jangka waktu lama, karena itu segera panggil orang-orang yang memang ahli dalam membersihkan pendingin semacam ini. Debu atau kotoran lain yang menempel dalam waktu yang lama bukan hanya merugikan kesehatan kita, melainkan penghuni apartemen lainnya yang singgah di ruangan yang bersangkutan.

***

Atas ketiga hal yang telah dijabarkan di atas, kita seharusnya lebih cermat dan berhati-hati dalam menempatkan kipas angin pada apartemen kita. Tidak sembarang tempat dapat ditempati, namun kita perlu memikirkan aturan penyesuaian tinggi-rendahnya peletakan, ruangan-ruangan yang dapat ditempati, dan batasan penggunaannya dalam sebuah tempat.

Dengan memperhatikan ketiga hal ini, kita tidak akan sembrono saat hendak menempatkan kipas angin, karena kita tahu “aturan-aturan main” saat hendak meletakkannya. Penghuni apartemen senang, kita pun juga ikut senang.

Leave a Reply